PROFIL PERSIBA

PERSIBA Bantul sebuah tim sepakbola yang berdiri pada tanggal 21 September 1967, dengan tujuan pokok sesuai dengan AD/ART adalah proses kelanjutan gerakan sepakbola nasional yang diawali dengan berdirinya PSSI 19 April 1930 di Yogyakarta. Sepakbola merupakan olahraga yang sangat dikenal, digemari dan telah merakyat di Indonesia, yang berupakan sarana untuk menunjang pembangunan Bangsa Indonesia khususnya dalam meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki jasmani yang sehat dan kuat dalam rangka membawa nama baik nama bangsa Indonesia dalam percaturan bidang olaharaga nasional.
Perjalanan PERSIBA dari sejak berdirinya, mengalami pasang surut dalam prestasi maupun manajemennya, hal itu tidak lepas dari keaktifan pengurus dan dana yang dari dulu masih ditopang oleh bantuan atau dana dari pemerintah, dan iuran dari KORPRI.
Tetapi pengurus tidak pernah putus asa, terbukti dengan kompetisi intern PERSIBA berjalan dengan mulus dan lancar, bahkan merupakan kegiatan kompetisi yang berjalan paling baik di DIY. Untuk prestasi yang paling tinggi, PERSIBA hanya masuk dalam babak pertama untuk tingkat nasional setelah menjuarai tingkat Pengda PSSI DIY, itupun karena PSIM dan PSS telah masuk di Divisi Satu dan Liga Utama. Letak kegagalan tersebut disamping karena dana yang minim, juga karena sumber daya yang pas-pasan, sedang tim lain ditunjang oleh dana yang cukup juga pemain berkualitas yang diambil dari luar daerah mereka.
Angin segar berhembus ketika sosok Drs.H.M.Idham Samawi hadir di bumi Projotamansari. Kompetisi antar perkumpulan anggota PERSIBA berjalan lancar dengan dukungan dana dari Pemerintah Kabupaten Bantul, bahkan juara dari masing-masing divisi mendapatkan uang pembinaan yang merupakan barang langka pada kompetisi-kompetisi sebelumnya.
Kompetisi antar perserikatan se Pengda PSSI DIY, selalu mendapatkan juara dengan suntikan dana yang lebih cukup untuk ukuran Divisi Dua. Bahkan pada tahun 2004 anggota PERSIBA yang terdiri dari 75 perkumpulan aktif mendapat dana stimulan masing-masing sebesar Rp. 1.000.000,00 luar biasa.
Gebrakan Pak Idham pertama muncul ketika Liga Remaja dibawah Usia 18 tahun tampil ditingkat nasional, sungguh prestasi yang baru pertama kali terjadi dari persepakbolaan di Bantul. Apalagi ketika direkrutnya pelatih nasional Andi Lala untuk menangani tim liga remaja tahun 2003, PERSIBA yang mentargetkan masuk 16 besar nasional ternyata justru masuk enam besar nasional dari 400 ratusan anggota PSSI, sungguh prestasi yang luar biasa. Perlu hadirin ketahui Boaz Salosa yang pemain nasional itu, tidak berkutik ketika melawan anak-anak asli Bantul di Jepara dalam babak 8 besar Liga Remaja tahun 2003, kita bermain 1-1 dengan timnya Boaz Salosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar